Tertulis di Dokumen RPJMD, Dua Desa di Puncak Gunung Ini Rawan Tsunami

Penyerahan dokumen RPJMD oleh Wabup Oskar Manoppo kepada pimpinan DPRD Medy Lensun. Dokumen tersebut langsung dibahas dalam rapat Pansus Ranperda dan ditemukan beberapa poin yang dianggap kurang pas. Salah satunya adalah penulisan desa-desa rawan bencana tsunami. (F: Noval Mamonto/Kominfo)

SeputarBoltim.com – Pembahasan detail Pansus Ranperda RPJMD terhadap dokumen yang baru diserahkan Wabup Oskar Manoppo tersebut menemukan hal yang dianggap kurang pas.

Salah satu yang sempat membuat ‘bingung’ anggota Pansus adalah penyertaan Desa Idumun sebagai salah satu desa di Kabupaten Boltim yang rawan bencana tsunami.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, Desa Idumun Kecamatan Nuangan berada pada ketinggian dibanding desa-desa lain di wilayah pesisir Kabupaten Boltim.

“Coba dijelaskan bagaimana bisa Idumun masuk desa yang rawan tsunami,” kata Wakil Ketua DPRD Boltim Medy Lensun saat rapat Pansus berlangsung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boltim Elvis Siagian yang berada di ruang rapat Pansus memberikan penjelasan.

“Desa Idumum itu tidak hanya di ketinggian, di puncak, desa Idumun juga ada di wilayah (dataran) rendah,” ungkap Elvis.

Jawaban tersebut langsung ditimpali Asisten III Rusmin Mokoagow. Rusmin yang merupakan warga Kecamatan Nuangan membantah pernyataan Kepala BPBD tersebut. “Idumun itu hanya di puncak, yang di bawah itu (desa) Nuangan Barat,” kata dia.

Kepala Bappeda Iksan Pangalima mengklarifikasi bahwa penulisan Desa Idumum sebagai salah satu desa rawan tsunami di Kabupaten Boltim, disadur dari katalog Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Mungkin terjadi kesalahan, nanti kita akan perbaiki,” sebut Iksan.

Di dalam dokumen yang sama, selain Desa Idumun, Desa Dodap yang berada di ketinggian juga dimasukkan sebagai desa rawan tsunami.

Secara keseluruhan, berdasarkan dokumen itu, desa-desa rawan tsunami meliputi Desa Idumun, Desa Nuangan I, Desa Jiko Belanga, Desa Jiko, Desa Molobog, Desa Dodap, Desa Tutuyan, Iyok, Dodap Pantai, Kayumoyondi, Paret, Togid, Tombolikat, Tombolikat Selatan, Tutuyan III, Loyow, Bulawan dan Kotabunan.

Dalam penjelasannya, ancaman tsunami di desa-desa itu dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 kilometer per jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di bawah laut hanya sekitar satu meter.

(Red)

Pos terkait