SeputarBoltim.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menanggapi kasus ‘diasingkannya’ pelatih nasional catur yunior yang berprofesi sebagai ASN, Aryandy J Malonda, di Desa Jiko Belanga, sejak lima tahun lalu.
Ketua KONI Boltim Reevy Lengkong kepada seputarboltim.com mengatakan, mengenal sosok Aryandy dan telah mengetahui persoalan tersebut sebelum ramai diberitakan media.
“Memang benar, beliau ini adalah pelatih catur penuh karisma dan banyak berkontribusi membesarkan atlet catur di daerah,” kata Reevy via pesan whatsApp, Jumat 2 Juli 2021.
Menurut Reevy, pihaknya berupaya berkomunikasi dengan Pemkab Boltim agar pelatih catur yang merupakan guru mata pelajaran Agama Kristen tersebut, dapat dipindahtugaskan ke wilayah yang memiliki akses yang baik.
“Supaya dia dapat berkesempatan mengabdikan diri melatih anak-anak di cabang olah raga catur. Apalagi kita sedang menghadapi Porprov, pasti kita butuh peran dari sang pelatih,” tambah Reevy.
Anggota DPRD Boltim dari Partai Gerindra ini juga tak membantah jika Aryandy dipindahtugaskan ke Jiko Belanga, Kecamatan Nuangan, diduga bermotif politik Pilkada waktu itu. “Memang dia korban politik (Pilkada) 2015,” pungkasnya.
(Red)