Bukan Alasan Biaya, Inilah Penyebab Siswa Putus Sekolah

Yusri Damopolii (Kadis Pendidikan Boltim)

SeputarBoltim.com – Angka putus sekolah untuk siswa pendidikan dasar di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terbilang cukup rendah. Berada di bawah angka satu persen.
Meski rendah, lantas apa penyebab siswa berhenti mengenyam pendidikan formal di daerah ini?

Kepala Dinas Pendidikan Boltim Yusri Damopolii menuturkan, siswa putus sekolah di Boltim rata-rata disebabkan faktor tidak adanya motivasi dari orang tua siswa untuk tetap menyekolahkan anaknya.

Bacaan Lainnya

“Bukan karena faktor biaya. Karena biaya untuk kebutuhan sekolah sudah diintervensi oleh berbagai program pemerintah, termasuk KIP (Kartu Indonesia Pintar),” terang Yusri.

Selain itu, lanjutnya, siswa yang memilih berhenti sekolah, biasanya karena bermukim di wilayah yang berjarak jauh dari sekolah.

“Ada kasus siswa yang tinggal di kebun bersama orang tuanya. Akhirnya baik siswa maupun orang tua sama-sama memutuskan siswa itu berhenti sekolah, meski ada upaya dari kami untuk membujuk mereka (tetap bersekolah),” ungkap Yusri.

Data di Dinas Pendidikan, selama 2019, angka siswa SD yang putus sekolah sebanyak 62 siswa atau 0,97 persen dari keseluruhan siswa di tahun itu. Sedangkan untuk siswa SMP sebanyak 61 siswa atau 0,95 persen.

“Untuk angka siswa putus sekolah tahun 2020, tidak lagi kita hitung karena tidak lagi masuk dalam indikator kinerja,” jelas Kasubag Program di Dinas Pendidikan Boltim, Djoli Mokoagow.

(Red)

Pos terkait