SeputarBoltim.com – Puluhan warga yang bermukim di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Bukit Balukut, Desa Motongkad Utara, Kecamatan Motongkad, mengeluhkan ketiadaan petugas medis di wilayah itu.
Puskesmas Pembantu (Pustu) di bukit yang berjarak tiga kilometer dari Desa Motongkad ini sudah lama kosong.
Kondisi bangunan Pustu ini pun cukup memperihatinkan. Rumput liar telah mendominasi areal halaman hingga dinding bangunan.
“Sejak pertengahan tahun 2020 petugas medis tidak ada lagi. Pustu jadi terbengkalai,” kata Roni Ahmad, warga di Pemukiman Transmigrasi Bukit Balukut, Sabtu 16 Oktober 2021.
Roni yang merupakan Perangkat Desa Motongkad Utara ini menuturkan, ketiadaan petugas medis menyulitkan warga di bukit tersebut. Terutama bagi perempuan hamil.
“Yang hamil harus turun gunung untuk melahirkan di Puskesmas Motongkad. Mereka diantar dengan motor dan harus melalui jalan rusak,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, dari 56 unit rumah yang dibangun pemerintah, tersisah 23 rumah yang didiami oleh 23 kepala keluarga (KK). 33 rumah lagi tidak berpenghuni.
Warga yang bermukim aktif di bukit tersebut pun butuh pelayanan kesehatan melalui Pustu yang tersedia.
Terlebih akses jalan menuju ke fasilitas kesehatan di Kecamatan Motongkad tidak memadai sehingga menyulitkan warga Balukut memperoleh layanan kesehatan.
“Kami sangat mengharapkan agar pemerintah daerah dapat memperhatikan keluhan kami ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa penempatan petugas medis di Pustu Bukit Balukut harus lewat pengusulan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Sebab, Bukit Balukut merupakan wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi.
“Iya, nanti mereka akan meminta tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan karena semua yang ada di wilayah transmigrasi adalah tanggung jawab Dinas Nakertrans,” kata Eko dikonfirmasi Minggu 17 Oktober 2021.
(Red)